Facebook Twitter Google RSS

Jumat, 24 Agustus 2012

Pemutaran Film Soegija di Atambua

Kevin Samara     02.46  No comments

Pada tanggal 23 Agustus Kemarin, di lantai dua balai Nazaret Gereja St. Maria Imaculata, Katedral Atambua diadakan pemutaran perdana film Soegija bagi umat keuskupan Atambua. Pemutaran film perdana yang bernafaskan iman Katolik ini mendapat antusias yang cukup tinggi dari umat keuskupan Atambua, khususnya kaum remaja dan kaum muda. Minat untuk menyaksikan film karya sutradara kondang Garin Nugroho yang berdurasi 1 jam 50 menit ini datang dari para pelajar SMP dan SMA serta kaum muda yakni Orang Muda Katolik (OMK).

Salah satu kaum muda katolik, yakni Stefanus Adrian mengungkapkan,“Mgr. Soegija merupakan figur yang nasionalis. Ia berjuang bukan untuk kalangan Katolik saja tetapi atas nama bangsa Indonesia. Ini yang perlu dipetik dari figur seorang Mgr. Soegija disaat bangsa kita di jaman sekarang mulai kehilangan rasa nasionalismenya. Sebagai kaum muda bangsa ini saya melihat perlu membangkitkan kembali nasionalisme yang sudah mulai mati khususnya dikalangan kaum muda melalui minat dan dunia kami. Salah satunya adalah melalui media film,"jelasnya.

Adrian juga menambahkan bahwa anggapan dan polemik yang beredar di masyarakat mengaggap film Soegija sebagai Kristenisasi. Mgr. Soegija sangat nasionalis dan solider, dan melalui film ini kita bisa memetik nilai-nilai nasionalisme dan solidaritas untuk menghargai setiap perbedaan yang ada” tuturnya. Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pelajar yang meminta namanya tidak di cantumkan. Ia melihat semakin lunturnya semangat nasionalisme dikalangan para pelajar yang ditandai dengan makin maraknya berbagai bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pelajar.

tawuran antar pelajar disebabkan oleh solidaritas yang salah serta nasionalisme yang sudah luntur. Melalui film Soegija ini, sang sutradara ingin menunjukan apa itu nasionalisme dan solidaritas sejati, tutur pelajar yang tidak mau menyebutkan namanya kepada penulis.

Pemutaran film Soegija yang berlangsung dari pukul 18.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA ini dilangsungkan selama dua kali mengingat minat umat yang cukup tinggi. Dalam dua kali sesi pemutaran film ini dipenuhi oleh para penonton yang umumnya para pelajar dan OMK serta para Suster dan beberapa Pastor.

Film Soegija ini mendapat sambutan positif dari kaum muda dan remaja, mengingat Atambua merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste. Untuk kedepannya, Film ini direncanakan akan diputar beberapa kali karena selama ini umat Atambua hanya membaca di media masa tentang Mgr Soegija, bahkan banyak umat yang belum mengenal siapa itu Mgr. Soegija. Pemutaran perdana film Soegija telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012 lalu diseluruh Indonesia.

Soegija


Soegija 2012.jpg
SutradaraGarin Nugroho
ProduserDjaduk FeriantoMurti Hadi Wijayanto SJ, Tri Giovanni
PenulisArmantonoGarin Nugroho
PemeranNirwan DewantoAnnisa HertamiWouter Zweers,Wouter BraafNobuyuki SuzukiOlga Lydia,MargonoButet KartaredjasaHengky SolaimanAndrea Reva,Rukman RosadiEko BalungAndriano Fidelis
MusikDjaduk Ferianto
SinematografiGarin Nugroho
EditingGarin Nugroho
StudioStudio Audio Visual PuskatYogyakarta
Tanggal rilis
Durasi115 menit
NegaraBendera Indonesia Indonesia
BahasaIndonesia
Jawa
Belanda
Jepang
AnggaranRp 12 Miliar

“Soegija”, yang berkisah tentang pahlawan nasional Mgr Albertus Soegijapranata SJ. Pada acara diskusi tentang film tersebut di Jakarta, Kamis, Garin mengatakan sebagian pemeran dalam film bertema kemanusiaan dengan latar jaman perang kemerdekaan (1940-1949) itu adalah pemain pendatang baru.

Tokoh Soegijapranata akan diperankan oleh Nirwan Dewanto. Nama-nama seperti Annisa Hertami, Andrea Reva, Olga Lydia, Butet Kertarajasa, dan sejumlah pemain film asal Belanda dan Jepang juga terlibat dalam film tersebut. Menurut Garin, film yang menghabiskan biaya hingga Rp 12 miliar itu berbeda dengan beberapa filmnya yang lain seperti “Opera Jawa” dan “Puisi Tak Terkuburkan” yang memang diperuntukkan untuk pasar Eropa dan festival film di sana. Garin juga menyebut akting para pemain yang sangat berkarakter seperti film buatan Holywood, tapi tetap menonjolkan sisi Indonesia terutama dalam musiknya.

 “Ketika saya akan membuat film ini semua orang berpikir filmnya akan sulit dimengerti, tetapi setelah mereka melihat proses pembuatan filmnya hal itu tidak terbukti,” kata Garin, seperti dilansir ANTARA. Ia juga mengatakan bahwa meski berkisah tentang tokoh Katolik namun film itu bisa dinikmati semua kalangan masyarakat karena lebih menonjolkan sisi kemanusiaan.

Sedikit Cerita


Ketika Jepang datang ke Indonesia di tahun 1942, Mariyem (Annisa Hertami) terpisah dari Maryono (Abe), kakaknya. Ling Ling (Andrea Reva) terpisah dari ibunya (Olga Lydia). Tampaknya keterpisahan itu tidak hanya dialami oleh orang-orang yang terjajah, tetapi juga oleh para penjajah. Nobuzuki (Suzuki), seorang tentara Jepang dan penganut Budha, ia tidak pernah tega terhadap anak-anak, karena ia juga punya
anak di Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, Belanda enggan mengakui kemerdekaan Indonesia dan mengirim tentaranya untuk menjajah kembali Indonesia. Pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan ke Yogjakarta untuk menjaga kedaulatan. Semua pejuang gerilya mengepung Yogjakarta. Robert (Wouter Zweers), seorang tentara Belanda yang selalu merasa jadi mesin perang yang hebat membabi buta mencari gerilyawan.
Namun, pada akhirnya, ia tersentuh hatinya oleh bayi tak berdosa yang ia temukan di medan perang. Ia pun rindu pulang, ia rindu Ibunya, bukan negaranya. Di tengah perang pun Hendrick (Wouter Braaf) menemukan cintanya yang tetap tak mampu ia miliki karena perang.
Soegija ingin menyatukan kembali kisah-kisah cinta keluarga besar kemanusiaan yang sudah terkoyak oleh kekerasan perang dan kematian. Dengan posisinya sebagai uskup, Soegija melakukan diplomasi diam-diam. Mengirim surat ke Vatikan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Sebagai pemimpin agama Katolik, Soegija membuka gereja sebagai tempat perlindungan pengungsi. Kisah film ini bukan soal penyebaran agama tertentu. Soegija menyorot bagaimana agama menyentuh kemanusiaan setiap orang, penjajah maupun terjajah.
Berikut Trailer film Soegija...



Sumber,http://berita.plasa.msn.com
             http://www.kabargereja.tk/
            http://id.wikipedia.org

, ,

Related Posts

Kevin Samara


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 komentar :

Latest Stories

Blogroll New

Text Widget


Iklan ini milik Chelsea Net

Recent news

Iklan ini milik toko Merlin

About Us

Proudly Powered by Blogger.
Contact

Contact

Nama

Email *

Pesan *